Konsep-Konsep Pemantauan dan
Evaluasi Pemberdayaan Komunitas
Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Kata
“evaluasi” dalam kehidupan sehari-hari sering diartikan sebagai padanan istilah
dari “penilaian”, yaitu suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu
objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby
dan Parnwell, 1972). Pokok-pokok pengertian tentang evaluasi :
- Evaluasi
adalah kegiatan pengamatan dan analisis terhadap suatu keadaan, peristiwa,
gejala alam, atau sesuatu objek
- Membandingkan
segala sesuatu yang kita amati dengan pengalaman atau pengetahuan yang
telah kita ketahui dan atau miliki
- Melakukan
penilaian, atas segala sesuatu yang diamati, berdasarkan hasil
perbandingan atau pengukuran yang dilakukan
Kegiatan
evaluasi selalu mencakup kegiatan berikut.
- Observasi
(pengamatan)
- Membandingbandingkan
antara hasil pengamatan dengan pedoman yang ada atau telah ditetapkan
lebih dahulu
- Pengambilan
keputusan atau penilaian atas objek yang diamati
Kegiatan
evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistematis yang meliputi hal-hal
berikut :
- Pengamatan
untuk pengumpulan data atau fakta
- Penggunaan
“pedoman” yang telah ditetapkan
- Pengukuran
atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedomanpedoman yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu
- Penilaian
dan pengambilan keputusan
Evaluasi harus “objektif”, dalam
arti harus dilakukan berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga
atau intuisi seseorang. Evaluasi juga harus menggunakan pedoman-pedoman
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Ragam Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan
Komunitas
- Evaluasi
Formatif dan Evaluasi Sumatif
Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan terhadap program atau kegiatan yang
telah dirumuskan, sebelum program atau kegiatan itu sendiri dilaksanakan.
Sedangkan evaluasi sumatif merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah
program selesai dilaksanakan.
- OnGoing
Evaluation dan ExPost Evaluation
Ongoing
evaluation adalah evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan
itu masih/sedang dilaksanakan, yang dimaksudkan untuk mengetahui ada/tidaknya
penyimpangan pelaksanaan kegiatan dibanding program atau rencana yang telah
ditetapkan. Sedangkan expost evaluation sebenarnya sama dengan evaluasi
sumatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan yang
direncanakan telah selesai dikerjakan.
- Evaluasi
Intern dan Evaluasi Ekstern
Ditinjau
dari pelaksana kegiatan evaluasi, kegiatan evaluasi dibedakan antara evaluasi
intern dan evaluasi ekstern. Pada evaluasi intern, pengambilan inisiatif
diadakannya evaluasi maupun pelaksanaan kegiatan evaluasi adalah orangorang
atau aparat yang terlibat langsung dengan program yang bersangkutan. Sementara
itu, evaluasi ekstern adalah evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar (di
luar organisasi pemilik/pelaksana program) meskipun inisiatif dilakukanya
evaluasi dapat muncul dari kalangan orang luar, atau justru diminta oleh
organisasi pemilik/pelaksana program yang bersangkutan.
- Evaluasi
Teknis dan Evaluasi Ekonomi
Dilihat
dari aspek kegiatan yang dievaluasi, dikenal adanya evaluasi teknis (fisik).
Evaluasi teknis (fisik) adalah kegiatan evaluasi yang penerima manfaat dan
ukurannya menggunakan ukuranukuran teknis (fisik). Sementara itu, evaluasi
ekonomi atau keuangan, penerima manfaatnya adalah pengelolaan keuangan dan
penerima ini menggunakan ukuran-ukuran ekonomi.
- Evaluasi
Program, Pemantauan Program, dan Evaluasi Dampak Program
Evaluasi
Program, adalam evaluasi yang dilakukan untuk mengkaji kembali draft/usulan
program yang sudah dirumuskan sebelum program itu dilaksanakan. Pemantauan
Program, diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data dan fakta) dan
pengambilan keputusankeputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program.
Evaluasi Dampak Program, sebagian besar kegiatan evaluasi umumnya diarahkan
untuk mengevaluasi tujuan program atau dampak kegiatan yang telah dihasilkan
oleh pelaksanaan program yang telah direncanakan.
- Evaluasi
Proses dan Evaluasi Hasil
Evaluasi
proses adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengevaluasi seberapa jauh proses
kegiatan yang telah dilaksanakan itu sesuai (dalam arti kuantitatif ataupun
kualitatif) dengan proses kegiatan yang seharusnya dilaksanakan sesuai yang
dirumuskan dalam programnya. Evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan
untuk mengevaluasi tentang seberapa jauh tujuantujuan yang direncanakan telah
dapat dicapai, baik dalam pengertian kuantitatif maupun kualitatif. Tujuan
Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan Komunitas Pada dasarnya tujuan evaluasi adalah
untuk mengetahui seberapa jauh kegiatankegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
atau menyimpang dari pedoman yang telah ditetapkan. Kegunaan Evaluasi
Pemberdayaan Komunitas:
Kegunaan
operasional
1. Dengan
evaluasi kita dapat mengetahui cara yang tepat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
dan sekaligus dapat mengidentifikasi faktorfaktor kritis (critical factors)
yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan (pemberdayaan) yang dilakukan.
2. Melalui
evaluasi, dapat kita lakukan perubahanperubahan, modifikasi dan supervise
terhadap kegiatan yang dilaksanakan
3. Melalui
evaluasi akan dapat dikembangkan tujuantujuan serta analisis informasi yang
bermanfaat bagi pelaporan kegiatan
Kegunaan
analitis bagi pengembangan program
1. Untuk
mengembangkan dan mempertajam tujuan program dan perumusannya
2. Untuk
menguji asumsiasumsi yang digunakan, dan untuk lebih menegaskannya lagi secara
eksplisit
3. Untuk
membantu dalam mengkaji ulang proses kegiatan demi tercapainya tujuan akhir
yang dikehendaki
Kegunaan
kebijakan
1. Berlandaskan
hasil evaluasi dapat dirumuskan kembali, strategi pembangunan, pendekatan yang
digunakan, serta asumsiasumsi dan hipotesishipotesis yang akan diuji
2. Untuk
menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antarkegiatan
pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi
kegiatan di masamasa mendatang 5. Landasan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas :
a) Evaluasi
dilandasi oleh keinginan untuk mengetahui sesuatu
b) Menjungjung
tinggi nilainilai kebenaran
c) Objektif
Prinsip-Prinsip Evaluasi Aksi
Pemberdayaan Komunitas
- Kegiatan
evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari
kegiatan perencanaan program artinya tujuan evaluasi harus selaras dengan
tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan
programnya.
- Setiap
evaluasi harus memenuhi persyaratan berikut
a.
Objektif
b.
Menggunakan pedoman tertentu yang telah
dibakukan (standarized)
c.
Menggunakan metode pengumpulan data yang
tepat dan teliti
d.
Menggunakan alat ukur yang tepat (valid,
sahih) dan dapat dipercaya (teliti, reliable)
- Setiap
evaluasi harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur tujuan
evaluasi yang berbeda pula.
- Evaluasi
harus dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif dan uraian kualitatif
- Evaluasi
harus efektif dan efisien
Kualifikasi
Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik,
setiap evaluasi harus dilaksanakan agar memenuhi persyaratan berikut ini.
- Memiliki
tujuan jelas dan spesifik
- Menggunakan
instrumen yang tepat dan teliti
- Memberikan
gambaran jelas tentang perubahan perilaku penerima manfaat
- Evaluasi
harus praktis
- Objektif
Pendekatan
dalam Pelaksanaan Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas
- Pendekatan
Kebutuhan, artinya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat penerima
manfaat
- Pendekatan
Informan Kunci (Key Informan), pengumpulan data dibatasi pada informan
kunci yang biasanya terdiri dari tokohtokoh masyarakat setempat yang
menguasai tentang kebutuhan dan halhal yang dirasakan oleh masyarakat
penerima manfaat
a. Pendekatan
Forum Masyarakat
b. Pendekatan
Indikator, dengan membatasi pada sejumlah indikatorindikator yang strategis
c. Survei
dan Sensus
- Pendekatan
Sistem dalam Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Mengacu pada pengertian
tentang pemberdayaan dan analisis tentang pendidikan sebagai suatu sistem,
kegiatan pemberdayaan dapat dipandang sebagai suatu sistem pendidikan,
yang terdiri atas,
- Raw
input atau bahan baku yang berupa penerima manfaat didik atau masyarakat
yang menjadi penerima manfaat pemberdayaan
- Instrumen
input, atau perlengkapan yang berupa: fasilitator, materi pemberdayaan,
metode pemberdayaan, dan keadaan kegiatan pemberdayaan
- Environment
input, atau lingkungan (sosial, ekonomi, budaya) asal masyarakat yang
menjadi penerima manfaat pemberdayaan
- Proses
pemberdayaan itu sendiri
- Output
atau hasil pemberdayaan yang berupa hasil langsung (perubahan perilaku)
dan hasil akhir (peningkatan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan
masyarakat penerima manfaat)
- Oleh
karenanya diperlukan adanya evaluasi yang diarahkan untuk mengevaluasi
keseluruhan unsur (sub sistem) dari sistem pemberdayaan itu,
- Evaluasi
kebijaksanaan (tujuan) program
- Evaluasi
proses (belajarmengajar) yang diprogramkan
- Evaluasi
logistik yang diperlukan
- Evaluasi
sistem pengawasan
- Pendekatan
dalam Pelaksanaan Pemantauan Aksi Pemberdayaan Komunitas
- Beberapa
pendekatan yang dapat diterapkan untuk melaksanakan pemantauan, yaitu
- Penggunaan
catatancatatan atau rekaman data, yaitu kegiatan pemantauan yang
dilakukan dengan membandingkan catatan jadwal kegiatan (termasuk
targettargetnya), dengan informasi yang dapat dikumpulkan selama
pelaksanaan program.
- Survei
terhadap peserta program atau penerima manfaat dan pemangku kepentingan
yang lain.
- Survei
terhadap seluruh warga masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dalam program pemberdayaan.
- Pendekatan
dalam Evaluasi Dampak Program Aksi Pemberdayaan Komunitas Pelaksanaan
evaluasi terhadap dampak program bertujuan untuk menilai seberapa jauh
tingkat efektivitas program dan dampaknya terhadap masyarakat penerima
manfaat, baik yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program maupun
tidak. Ada beberapa pendekatan dalam evaluasi dampak program aksi
pemberdayaan komunitas, yaitu:
- Pendekatan
Eksperimental, dengan merancang kegiatan evaluasi sebagai suatu riset
eksperimental
- Pendekatan
yang Berorientasi pada Tujuan (Goal Orientation Approach), dilakukan
dalam evaluasi keberhasilan atau ketercapaian tujuan kegiatan, yang
memfokuskan kepada indikatorindikator ketercapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
- Pendekatan
yang Berfokus pada Keputusan (The Decision Focused Approach), ditujukan
untuk pengelola program, bagi pengambilan keputusankeputusan yang
terkait dengan keberlanjutan program (perbaikan, pengembangan
penghentian, dan lainlain)
- Pendekatan
yang Berorientasi pada Pemakai (The User Focused Approach), mengutamakan
pada penilaian tentang seberapa jauh tingkat korbanan dan atau
kemanfaatan program bagi penerima manfaat, baik dilihat yang terkait
dengan proses, hasil, maupun dampak kegiatannya
- Pendekatan
yang Responsive (The Responsive Approach), sangat unik, karena evaluator
harus mendengar informasi dari semua pemangku kepentingan untuk kemudian
melakukan analisis dan sintesis melalui beragam sudut pandang yang
dilatarbelakangi beragam kepentingan
- Pendekatan
yang Bebas Tujuan (Goal Free Approach), pendekatan ini memberikan
kebebasan untuk merumuskan tujuan dan metode evaluasinya.
Media yang digunakan dalam materi ini adalah Blogspot