Sosiologi Antropologi

Banner 468 x 60px

Selasa, 28 Mei 2019

Materi dan Media Modernitas

0 komentar

    Modernitas
    
      A.    Ciri Kepribadian Manusia Modern Menurut Soerjono Soekanto, (1982)
  1. Manusia modern memiliki kepekaan terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya dan mempunyai kesadaran bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dirinya.
  2. Manusia modern selalu siap untuk menerima perubahan setelah ia menilai kekurangan yang dihadapinya saat itu.
  3. Manusia modern senantiasa harus menyadari potensi yang ada pada dirinya dan yakin bahwa potensi tersebut akan dapat dikembangkan.
  4. Manusia modern adalah manusia yang peka perencanaan.
  5. Manusia modern tidak pasrah pada nasib.
  6. Manusia modern selalu mempunyai informasi yang lengkap mengenai pendiriannya.
  7. Manusia modern cenderung berorientasi ke masa kini dan masa mendatang (yang merupakan suatu ‘sequence‘).
  8. Manusia modern menyadari dan menghormati hak dan kewajiban serta kehormatan pihak lain.
  9. Manusia modern adalah orang yang bersikap terbuka terhadap pengalaman maupun penemuan baru. Tidak ada sikap apriori (prasangka).
  10. Manusia modern percaya pada keampuhan IPTEK, di dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Ciri Kepribadian Manusia Modern Menurut Selo Soemardjan (1983)
  1. Ekonomi hampir semuanya merupakan ekonomi pasaran yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembaharuan lain.
  2. Masyarakat dalam berbagai macam profesi dan keahlian masing-masing bisa dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan kejuruan.
  3. Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dalam suasana saling mempengaruhi, kecuali mungkin dalam menjaga rahasia penemuan baru.
  4. Tingkat pendidikan formal adalah tinggi dan merata.
  5. Hukum yang berlaku pada pokoknya hukum tertulis sangat kompleks.
  6. Hubungan antara manusia didasarkan atas kepentingan pribadi.
  7. Kepercayaan kuat pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ciri Kepribadian Manusia Modern Menurut Alex Inkeles dan Afan Gaffar (1995)
  1. Bersedia menerima pengalaman baru.
  2. Mampu menyatakan pendapat dan membentuk opini mengenai persoalan apa saja yang ada dalam masyarakat.
  3. Berorientasi ke masa kini dan masa depan bukan masa lampau.
  4. Selalu berorientasi pada perencanaan.
  5. Memiliki keyakinan untuk bekerja.
  6. Percaya bahwa segala hal dan keadaan harus bisa diperhitungkan.
  7. Percaya ada harga diri dan keagungan harkat hidup dan kegunaan manusia.
  8. Percaya pada IPTEK.
  9. Percaya kepada keadilan dalam masyarakat.
B.     Tahap – tahap Revolusi Industri (Menurut A.T. Kearney) mengungkap sejarah revolusi industri sampai akhirnya menyentuh generasi ke-4 ini. Berikut ini empat tahap evolusi industri dari dahulu hingga kini.
1. Akhir abad ke-18
Revolusi industri yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Ditandai dengan ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada 1784. Kala itu, industri diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan uap. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut. Banyak orang menganggur tapi produksi diyakini berlipat ganda.
2. Awal abad ke-20
Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong hewan di Cincinati pada 1870.
3. Awal tahun 1970
Pada awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan revolusi industri 3.0. Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi. Debut revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan  pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yakni modem 084-969. Sistem otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak lagi dikendalikan manusia. Dampaknya memang biaya produksi menjadi lebih murah.
4. Saat ini
Nah, sekaranglah zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Saat ini industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana. Istilah ini dikenal dengan nama internet of things. Rupanya Presien Joko Widodo cukup jeli melihat peluang ini dan dianggap bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi. Sehingga dibentuklah roadmap dengan nama Making Indonesia 4.0.




Ø  4 Tahap Revolusi Industri Menurut Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui, 1760-1830

Revolusi Industri Pertama

            Revolusi industri dimulai di pertengahan abad ke 18 tepatnya di tahun 1750 –1850. Saat itu mulai terjadi revolusi besar-besaran di berbagai bidang seperti pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi.
Munculnya mesin seakan menggantikan peran manusia atau hewan seutuhnya yang masih terbatas. Walaupun pada awalnya sedikit ditentang oleh kasta pekerja, namun mereka lebih terbantu dalam efisiensi jumlah beban pekerjaan.

Revolusi Industri Kedua

Setelah dirasa bidang-bidang tersebut berjalan dengan optimal, segala industri semakin berkembang dengan pesat. Ini mendorong proses energi yang menunjang setiap mesin berjalan dengan semestinya.
Permasalahan listrik, gas, air dan telegraf jadi awal setelah industri tahap pertama. Revolusi model ini lahir setelahnya yaitu di awal abad 20 yaitu rentang tahun 1850 – 1940. Saat itu listrik mulai ditemukan, perkembangan pipa gas, air dan alat komunikasi.

Revolusi Industri Ketiga

Pasca perang kedua terjadi revolusi industri lanjutan yang sering disebut revolusi teknologi. Manusia mulai sadar muncul era baru setelah mesin yakni era teknologi. Semua itu dimuai dengan ditemukannya ponsel genggam, mesin kontrol, dan tentu saja komputer. Tanda itu semakin jelas memudahkan pekerjaan manusia yang bersinggungan dengan data. Bila dahulunya manusia harus menulis di mesin ketik, kini bisa menulis di komputer. Atau bila dahulu manusia harus ke telepon umum untuk menelepon, kini cukup dari ponsel pribadinya. Kemunculannya mulai lahir di akhir abad 20, saat ini era tersebut terjadi perubahan besar yang mengarahkan manusia ke arah digital.

Revolusi Industri Keempat

Saat ini kita hidup di era industri keempat, itu semua diawali dari revolusi internet yang bukan hanya sebagai mesin pencari, namun lebih dari itu semua bisa terhubung dengan cerdas. Mulai dari penyimpanan awan (cloud), perangkat yang terhubung dengan cerdas, sistem fisik fiber, dan robotik.

C.    Pendapat Ahli Tentang Revolusi Industri 4.0

Ada beberapa pendapat para ahli tentang revolusi industri 4.0, yang pertama menurut Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation, yang dirilis McKinsey Global Institute (Desember 2017), pada 2030 sebanyak 400 juta sampai 800 juta orang harus mencari pekerjaan baru, karena digantikan mesin.
Pendapat yang kedua, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro, mempunyai pendapat yang sama dengan McKinsey & Co. Menurutnya, memasuki revolusi industri 4.0 Indonesia akan kehilangan 50 juta peluang kerja.
Pendapat yang ketiga, menurut menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, sebaliknya. Revolusi industri 4.0 justru memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar dan bakat, dan Indonesia memiliki keduanya. Ia tidak sependapat bahwa revolusi industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja, sebaliknya malah meningkatkan efisiensi.

Ø  Pengertian Revolusi Industri

1. Pengertian Revolusi Industri 4.0 Menurut Zimmerman 

Menurut Zimmerman (2018) bahwa Era RI 4.0 dan selanjutnya akan melibatkan pekerjaan pada kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, pembelajaran sepanjang hayat sebanyak 75%. 

2. Pengertian Revolusi Industri 4.0 Menurut Prof Dwikorita Karnawati

Berdasarkan pendapat Prof Dwikorita Karnawati (2017) bahwa revolusi industri 4.0 dalam 5 tahun akan mendatang akan menyebabkan dampak dimana 35% jenis pekerjaan terhapus. Sedangkan 10 tahun akan datang terdapat 75 persen yang terhapus.

3. Pengertian Revolusi Industri 4.0 Menurut Prof Klaus Schwab 

Menurut Ekonom asal Jerman sebagai Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF), Prof Klaus Schwab (2017) yang memperkenalkan konsep Revolusi Industri 4.0 bahwa revolusi industri 4.0 mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.

4. Pengertian Revolusi Industri 4.0 Menurut Presiden Joko Widodo

Menurut Presiden Joko Widodo ke 7 bahwa revolusi industri  4.0 telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat.

Ø  Sejarah: Awal Munculnya Revolusi Industri 4.0 

Dalam sejarah awal munculnya Istilah Industri 4.0 berasal dari proyek dalam strategi teknologi canggih yang dimunculkan oleh pemerintah jerman yang lebih menekankan pada komputerisasi pabrik. Hingga pada tahun 2011, Istilah industri 4.0 kemudian diangkat kembali pada acara Honnover Fair. Kelanjutan dari hal ini, pada oktober 2012 dalam Working Group On Industri 4.0 menjelaskan bahwa rekomendasi pelaksanaan industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman.  Dalam kelompok kerja industri 4.0 yang kemudian dalam anggota tersebut sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0. Dari oktober 2012, barulah hasil akhir Working Group Industri 4.0 memaparkan pada tahun 8 April 2013 dalam acara Honnover Fair. 

Ø  Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0

Dalam hadirnya revolusi Industri 4.0 terdapat suatu rancangan yang membantu setiap perusahaan dalam mengindentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario yang akan dijalankan pada Industri 4.0. Adapun jenis-jenis prinsip dari revolusi industri 4.0 adalah: 

1. Interoperabilitas 

Yang dimaksud dengan prinsip Revolusi Industri 4.0 ini adalah bahwa Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP). IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-besaran.

2. Transparansi Informasi 

Arti dari Transparansi informasi didefinisikan dalam revolusi industri 4.0 adalah kemampuan sistem informasi yang berfungsi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual. 
Hal itu dilakukan dengan cara memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Tentu saja dengan membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.

3. Bantuan Teknis

Maksud dari bantuan teknis adalah kemampuan sistem bantuan yang berfungsi dalam membantu manusia mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh sehingga dapat membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. 
Selain itu, kemampuan sistem siber-fisik bertujuan untuk membantu manusia secara fisik dengan menjalankan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.

4. Keputusan Mandiri 

Pengertian dari Keputusan mandiri adalah suatu kemampuan sistem siber-fisik yang berfungsi untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin yang ditujukan agar tidak terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.
Salah satu contohnya Revolusi Industri 4.0 di Indonesia dan Dampaknya adalah pertarungan antara taksi konvensional versus taksi online atau ojek pangkalan vs ojek online. Publik tidak pernah menduga sebelumnya bahwa ojek atau taksi yang populer dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan mobilitas manusia yang berhasil ditingkatkan kemanfatanya dengan sistem aplikasi berbasis internet. Dampak yang ditimbulkan Revolusi Industri 4.0 adalah publik lebih mudah untuk mendapatkan layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Masyarakat di era revolusi Industri 4.0 mempunyai ketergantungan begitu besar terhadap penggunaan teknologi informasi. Hal itu diketahui berdasarkan survei pada tahun 2014 yang dilakukan oleh Nokia.
Contohnya dampak revolusi industri 4.0 adalah temuan Nokia bahwa terdapat temuan yang mengejutkan bahw tingkat ketergantungan manusia terhadap teknologi. Bahkan di Inggris dalam 1.500 Responden menghabiskan waktunya engan menjalankan media sosial dalam 62 juta jam perhari. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa dalam Revolusi Industri 4.0 tidak hanya memberikan peluang besar. Bahkan disisi lain Revolusi Industri 4.0 juga memberikan tantangan bagi generasi milenial.  Dampak Revolusi Industri 4.0 seperti kompetensi semakin tinggi, pengangguran, dan kompetisi manusia vs mesin. Revolusi Industri 4.0 dimana terjadinya revolusi digital disebabkan adnaya proliferasi komputer dan otomatisasi dalam pencatatan semuan bidang industri 4.0.
Salah satu karakteristik menurut Tjandrawinata (2016) adalah revolusi industri 4.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelegence dengan penggunaan robot yang lebih murah, efisien dan efektif.
Dampak dari Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran adalah pada pencarian obat yang kini telah terkomputerisasi. Bahkan pada diagnosa sebuah penyakit dapat semakin tepat dengan penggunaan teknologi.  Hal itu ditandai dengan era baru biologi sistem, yang berfungsi secara menyeluruh dalam mengkuantifikasi  perubahan sistem pada manusia.  Penerapannya dalam dunia kedokteran untuk  menegakkan  diagnosis, mendefinisikan predileksi penyakit, dan mengembangkan strategi pengobatan secara individual (pribadi) berdasarkan patobiologi molekuler modern dan seperangkat lengkap data genom lengkap yang tersedia untuk populasi dan individu.

Ø  Tantangan Revolusi Industri 4.0 

Menurut Wolter bahwa untuk mengindentifikasi tantangan revolusi industri 4.0 kedepannya adalah pada persoalan:
1.      Masalah keamanan teknologi informasi
2.      Tantangan pada keandalan dan stabilitas mesin produksi
3.      Tantangan pada kurangnya suatu keterampilan yang memadai
4.      terdapat pada keenggenan untuk berubah oleh para pemangku suatu kepentingan
5.      tantangan pada hilangnya banyak suatu pekerjaan karena seiring terjadinya perubahan menjadi otomatisasi. 
 Sedangkan Menurut Hecklau et al (2016) yang menjelaskan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 baik dalam bidang ekonomi, sosial, teknis, lingkungan dan tantangan politik dan aturan. Adapun penjabaran Hecklau dapat dilihat dibawa ini: 
Tantangan Bidang Ekonomi 
1. Globalisasi Terus Berlanjut
·         keterampilan antarbudaya
·         pemahaman proses 
·         terdapat fleksibilitas waktu
·         adanya keterampilan jaringan 
·         terdapat kemampuan berbahasa
2. Meningkatnya Kebutuhan Akan Inovasi
·         Pemahaman proses
·         Kreativitas 
·         Pengetahuan mutakhir
·         Pemecahan Masalah 
·         Pemikiran Wirausaha 
·         Bekerja di bawah tekanan 
·         Keterampilan penelitian 
3. Tumbuh Kebutuhan Untuk Kerja Sama dan Kolaboratif
·         Terdapat keterampilan berjejaring
·         Mampu dalam berkompromi dan juga kooperatif 
·         Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi
·         Memiliki kemampuan dalam bekerja dalam tim 
Tantangan Bidang Teknis 
1. Menumbuhkan Kerja Kolaboratif
·         Memiliki kemampuan dalam komunikasi visual 
·         Kemampuan untuk bersikap kooperatif 
·         Mempunyai kemampuan dalam keterampilan media 
·         Memiliki kemampuan komunikasi virtual
·         Memiliki pemahaman keamanan TI 
2. Perkembangan Teknologi dan Penggunaan Data Eksponensial
·         Memiliki kepatuhan 
·         Memiliki keterampilan teknis 
·         Mempunyai keterampilan dalam koding
·         Terdapat efisiensi dalam bekerja dengan data 
·         Memiliki kemampuan dalam analisis 
·         Mempunyai kemampuan dalam memahami keamanan TI
Tantangan Dalam Bidang Politik dan Aturan 
1. Standarisasi
·         Keterampilan proses
·         Keterampilan Teknis 
·         Keterampilan koding 
2. Keamanan data dan Privasi
·         Kepatuhan 
·         Pemahaman keamanan teknologi.

D.   Dampak Positif Dan Juga Dampak Negatif dalam Modernisasi (Menurut Wilbert E Moore dan J W School)

Dampak positif dari teknologi modernisasi ialah sebagai berikut.
·         Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi pada zaman sekarang ini dapat dilihat dari cara pola pikir masyarakat yang irasional yang menjadi rasional.
·         Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga teknologi , masyarakat tersebut menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan juga mendorong untuk dapat berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan serta juga teknologi pula yang dapat membentuk masa modernisasi yang selalu terus berkembang dan juga maju di waktu sekarang ini.
·         Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya suatu industri atau industrialisasi dengan berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan suatu nilai dalam memproduksi suatu alat-alat komunikasi dan juga transportasi yang canggih, serta juga adalah salah satu usaha untuk dapat mengurangi pengangguran dan juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal tersebut juga dipengaruhi dengan tingkat ilmu pengetahuan serta juga teknologi yang membantu perkembangan suatu modernisasi.
Dampak negatif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.
·         Pola Hidup Konsumtif
Dalam Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan juga semakin cepat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat juga akan melimpah. Dengan hal tersebut masyarakat mudah tertarik untuk dapat menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang selalu  ada, sesuai dengan suatu kebutuhan masing – masing pada tiap individu.
·         Sikap Individualistik
Masyarakat tersebut alam merasa dimudahkan dengan kemajuan teknologi yangf membuat mereka merasa tidak  membutuhkan orang lain didalam melakukan beraktivitas. Padahal pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.
·         Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua dalam budaya Barat itu baik dan juga cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang sudah mulai menggeser budaya asli ialah salah satunya anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan yang bebas pada remaja , dan lain sebagainya .
·         Kesenjangan Sosial
Jika dalam suatu komunitas masyarakat tersebut hanya terdapat beberapa individu yang dapat mengikuti suatu arus modernisasi dan juga globalisasi maka akan dapat memperdalam jurang pemisah antara satu dengan yang lainnya . Dengan kata lain ialah bahwa individu yang terus dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut mempunayai kesenjangan tersendiri terhadap individu dengan  yang tidak dapat mengikuti proses modernisasi tersebut. Hal tersebut dapat menimbulkan suatu kesenjangan sosial antara yang satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan ialah  sebagai suatu sikap individualistik.
·           Kriminalitas
Kriminalitas tersebut sering terjadi di kota-kota besar disebabkan karena menipisnya rasa kekeluargaan dan sikap yang individualisme serta juga adanya suatu tingkat persaingan yang tinggi dan juga pola hidup yang konsumtif.
E.     5 Sektor Modernisasi menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro,
1.      Sektor Pertanian
2.      Sektor Jasa / Koperasi
3.      Sektor Perkebunan
4.      Sektor Industri
5.      Sektor Keuangan


Referensi:
Maryati, Kun, Juju Suryawati. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: ESIS.
Soekanto, Soerjono, Budi Sulistyowati. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hengky, Wila. 1982. Pengantar Sosiologi, Surabaya. Usaha Nasional Shadily, Hasan. 1963.
Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta, PT. Pembangunan
Rismanmhmmd.Wordpress.Com/2012/12/28/Penduduk-Masyarakat-Dan-Kebudayaan


Media yang digunakan dalam materi ini adalah Blogspot. Kawanvidanila.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar