Sosiologi Antropologi

Banner 468 x 60px

Selasa, 28 Mei 2019

Materi dan Media Organisasi Formal dan Manfaat Kelompok Sosial

0 komentar
Organisasi Formal dan Manfaat Kelompok Sosial



    A.    Organisasi Formal
Menurut Max Webber (Sunarto; 2004), Organisasi formal memiliki definisi yaitu sebagai organisasi yang terdiri dari struktur yang jelas dengan pembagian kerja yang jelas serta adanya tujuan dan sasaran yang disusun dengan jelas. Pengertian lain menyatakan bahwa organisasi formal merupakan organisasi yang tersusun dari struktur dengan bagan yang mendeskripsikan keterkaitan kerja antar unit, kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab antar elemen di dalam organisasi. Perencanaan di dalam organisasi formal disusun secara sengaja yang meliputi struktur dan tujuan. Penentuan tujuan inilah sebagai salah satu alasan mengapa organisasi formal dibuat. Struktur organisasi formal sendiri memiliki arti sebagai sistem formal yang mana organisasi diatur sedemikian rupa. Struktur organisasi formal menggambarkan rangkaian pola hubungan diantara fungsi-fungsi, unit-unit, kedudukan-kedudukan maupun posisi setiap orang yang menunjukkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. Pada struktur organisasi formal ini tergambarkan spesialisasi/spesifikasi setiap pekerjaan yang diamanahkan pada tiap individu ataupun tiap departemen/bagian.
Menurut Reinhard Bendix (Sunarto; 2004), Organisasi memiliki unsur dan dasar yang melekat pada keberjalanan organisasi. Berikut unsur di dalam organisasi formal :
1.      Sistem yang saling terintegrasi dan terkoordinasi.
2.      Adanya kelompok orang.
3.      Kejasama dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
Menurut Reinhard Bendix (Sunarto; 2004), Dasar pada teori organisasi formal :
1.      Pembagian tugas/kerja/tanggung jawab di antara individu maupun unit/departemen.
2.      Adanya hirarki organisasi dan fungsional
3.      Terdapat struktur organisasi perusahaan.
4.      Rentang kendali
-          Sifat Sifat Khusus Organisasi Formal
Menurut Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet (1996), Bentuk Organisasi formal memperlihatkan sifat sifatnya khusus tertentu. Meskipun sifat tersebut dapat di wajibkan yang mana agak berubah ubah dari yang lain ke lainnya , dilihat dari kebiasaannya sifat wajib ini berada pada beberapa tingkatan dalam organisasi formal pada umumnnya.
Menurut Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet (1996), Ciri-Ciri Organisasi Formal antara lain :
1.      Organisasi formal meliputi keterkaitan antara posisi-posisi yang telah ditetapkan. Dasar dari organisasi formal adalah posisi atau jabatan tersebut.
2.      Tujuan besar yang ditentukan dalam perencanaan organisasi dibagi menjadi beban kerja yang lebih mudah ditangani tiap departemen dan individu ke dalam tugas-tugas, kewajiban, dan tanggung jawab. Penugasan didistribusikan sesuai dengan spesialisasi dari tiap departemen atau individu.
3.      Pada organisasi formal, kewenangan seseorang dalam organisasi melekat pada kekuasaan atau kedudukan sah yang diperolehnya. Dengan kata lain kewenangan dalam organisasi formal selalu beriringan dengan tanggung jawab yang diemban oleh seseorang.
4.      Hirarki pada organisasi formal mengatur garis komando/kewenangan. Tatanan hirarki pada organisasi formal biasanya berbentuk piramida yang menggambarkan setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap atasannya atas tindakan dan keputusan yang dilakukan oleh bawahannya dan diri sendiri.
5.      Terdapat prosedur, aturan, dan kebijakan yang tegas yang mengatur segala aktivitas dan fungsi setiap jabatan di dalam organisasi.
6.      Peraturan dan prosedur yang diterapkan di dalam organisasi bersifat formal dan personal yaitu berlaku pada setiap individu. Oleh karenanya pada organisasi diharapkan setiap elemen di organisasi formal memiliki keterkaitan personal antar unit, individu baik di dalam maupun luar organisasi.
7.      Penerapan sistem disiplin pada setiap peraturan, prosedur, dan kebijakan merupakan bagian daroi organisasi.
8.      Setiap anggota organisasi tidak diperkenankan mencampurkan urusan pribadi dengan tanggung jawab organisasi.
9.      Proses perekrutan dan seleksi karyawan di organisasi formal berdasarkan kualifikasi yang dimiliki dibandingkan adanya hubungan politik, keluarga maupun koneksi lainnya.
10.  Walaupun tanggung jawab dan penugasan dalam birokrasi berkaitan dengan keahlian teknis namun promosi jabatan biasanya diterapkan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
    Menurut Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet (1996), Struktur Penegasan Kegiatan Yang Jelas Pada Organisasi Formal yaitu Organisasi formal secara khusus dapat di gambarkan hubungan yang formal dengan struktur ke organisasiannya yang sudah di tetapkan dari atasannya atau struktur organisasinya secara terperinci dan gambaran posisinya. Rencana dan strukturnya telah di buat untuk menjadikan sebuah organisasi yang dapat mewujudkan  kerjasama antar jaringan yang bisa berkewenangan dalam bertindak dan hubungan yang bisa di pertanggung jawabkan. Struktur ini juga bisa di gambarkan dengan jalur atau arus komunikasi yang bisa mempercepat pekerjaannya menjadi lebih mudah dalam dan lebih formal. Ruang lingkup dan tema tema yang baik pada struktur organisasinya juga bisa di gambarkan seperti keorganisasian yang hidup atau bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya yang memiliki sebuah tujuan untuk menjadikan organisasi itu menjadi yang terbaik dari organisasi lainnya. Struktur ini menceritakan tentang sebuah pola dalam beroganisasi laporan kepada siapannya.
-          Contoh Struktur Organisasi Formal
Gambaran struktur organisasi tersebut biasanya di gunakan di perusahaan agar mempermudahkan suatu perusahaan dalam bekerja dan mempercepat penjualan barang ke konsumenbagai mana pun juga struktur itu meliputi sekitar kewajiban kewajibannya dalam bertugas yang aktual dari suatu posisi, pengawas tanggung jawab terhadap pekerjaan. Kemampuan dan kepentingan dari struktur organisasi yang di banyak membutuhkan untuk melaksanakan pekerjaaannya dan posisi lainnya yang dengan mana para pemegang tugas harus mengadakan kontak kontak untuk melaksanakan pekerjaan itu untuk kedepannya lebih bagus lagi.
Adapun contoh organisasi formal adalah perseroan terbata, lembaga milik negaran, lembaga pendidikan (struktur organisasi sekolah), dan sebagainya. Berikut salah satu contoh stuktur organisasi formal pada PT. POS INDONESIA (PERSERO)
-          Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi Formal
Menurut Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet (1996), Penyusunan dan penetapan organisasi formal dirumuskan berdasarkan beberapa faktor. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi pembentukan stuktur organisasi pada organisasi formal. Adapun faktror-faktor yang mempengaruhi organisasi formal adalah sebagai berikut :
1.      Metode dalam pencapaian tujuan organisasi
2.      Kondisi lingkungan organisasi
3.      Teknologi
4.      Kompleksitas dan Ukuran Organisasi
5.      Anggota yang terlibat di dalam organisasi
-          Kepermanenan Organisasi Formal
Menurut Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet (1996), Organisasi formal ini cenderung menjadi permanen dikarenakan organisasi ini akan bejaka panjang dalam menjalankan setiap tugas tugasnnya ya meskipun organisasi formal ini bisa berganti ganti dari struktur ke organisasiannya , ke anggotaannya, dan bahakan sampai tujuannya juga berubah atau di ganti dengan yang lebih baik lagi dari sebelumnnya, alkan tetpai perkembangannya dapat berlangsungtidak semua organisasi tersebut dapat bertahan terus meneruh dan adakalanya organisasi tersebut dapat terpuruk jika para ke anggotaannya tidak bekerja secara optimal atau tidak bekerja sama sekali maka organisasi tersebut akan hancur dan lemah di bandingkan dengan organisasi yang ke anggotaannya giat dalam menjalankan tugasnnya. Ada juga yang harus bisa menyesuaikan dengan lingkungannya supaya organisasi tersebut bisa bejalan dengan baik dan bisa menyesuaikan dengan lingkungan di sekitarnya . organisasi juga harus bisa menjadikan lindkungan sebagai tempat dimana organisasi itu akan lebih baik lagi jikalau tidak makan organisasi tersebut tidak bisa di terima di kalangan masyarakat dan kemungkinan besar organisasi tersebut akan hancur atau bubar, karena tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
-          Perluasan ke organisasian
Menurut Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet (1996), Asumsikan bahwasannya organisasi itu berhasil penuh dalam sebuah ke tugasannnya yang menjadikan organisasi membawakan nama baik dari lingkungan tersebut, organisasi tidak dapat bertahan terus. Akn tetapi cenderung untuk memperluaskan perkembangannya yang sebagaimana di inginkan suatu organisasi dimasa yang akan datang lebih baik dari sebelumnnya. Organisasi formal tumbuh dan menjadikan lebih kompleks di karnenakan peningkatan fungsi spesialisasinya dan adanya penambahan kegiatan baru seperti kegiatan di dalam suatu lingkungan sekitar organisasi itu berdiri. sebagai contoh perusahaan make it rite yang berdiri di sebuah lokasi yang telah di tentukan , ketika perusahaan tersebuh telah memulai operasinya yang di duduki oleh staf staf dan direktur sebagai pemilik perusahaan tersebut , di perusahaan tersebut terdapat direktur lain nya yaitu direktur pemasaran, direktur produksi, dan seorang pengawas kegiatan.

     B.     Manfaat Kelompok Sosial
Menurut Burn (Sunarto; 2004), kelompok memiliki manfaat berikut:
a.       Kelompok memenuhi kebutuhan individu untuk merasa berarti dan dimiliki. Adanya kelompok membuat individu tidak merasa sendirian, sebab ada orang lain yang membutuhkan serta menyayanginya.
b.      Kelompok adalah sumber identitas diri. Individu yang tergabung dalam kelompok dapat mendefinisikan dirinya, ia mengenali dirinya sebagai anggota suatu kelompok, dan bertingkah laku sesuai norma kelompok itu.
c.       Kelompok sebagai sumber informasi tentang dunia dan diri anggota kelompok. Adanya banyak orang lain, dalam hal ini anggota kelompok, dapat memberi informasi tentang beragam hal, termasuk membantu memahami diri dari perspektif berbeda.

Sumber :
Hicks, Herbert G. dan G. Ray Gullet. 1996. Organisasi Teori dan Tingkah Laku. Jakarta: Bumi Aksara.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Media yang digunakan dalam materi ini adalah Mix and Match 


A.    MIX AND MATCH
Materi : Organisasi Formal dan Manfaat Kelompok Sosial
NO
KONSEP
KASUS/ GAMBAR
1
Organisasi Formal
          Pak Firman membangun sebuah Organisasi yang bergerak di bidang otomotif. Sebelum organisasinya berjalan, Pak Firman membuat peraturan-peraturan dan wewenang yang terstruktur. Pak Firman juga membagi anggota kelompok yang ikut organisasinya menjadi beberapa sie agar dapat melakukan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab dan keahliannya agar tujuan dalam organisasi yang dibentuk dapat tercapai dengan baik.
2
Struktur Organisasi
    Pak Rizal adalah pemegang saham di perusahaan minyak, Pak Diki merupakan Direksi di perusahaan minyak dan Bu Nafisa adalah seorang komisaris di perusahaan minyak. Mereka bertiga bekerja sesuai dengan penempatan dan susunan yang ada di perusahaan minyak tersebut.  Susunan dalam perusahaan ini sangat wajib ada dan biasanya susunan ini ditempel pada dinding kantor perusahaan.
3
Pembagian Kerja
    Bu Tinuk mempunyai toko swalayan yang didalamnya Bu Tinuk membagi pekerjanya pada bidang-bidang tertentu. Ada yang ditugaskan sebagai kasir, penjaga barang, pelayan, pengawas barang, parkir, dan penerima barang dari pabrik/ produsen. Pekerja ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya dengan tujuan agar kualitas para pekerja bertambah dan pembagian tugasnya pun jelas.
4
Profesionalisme

5
Status/ Kedudukan

6
Lembaga Pendidikan


7
Lembaga Milik Negara


8
Lembaga Ekonomi


9
Sumber Identitas Diri
       Bhebel mengikuti UKM LPM Kentingan, di ukm ini bhebel merupakan seorang anggota di bidang redaksi. Di bidang redaksi ini mempunyai aturan yang harus ditaati anggotanya. Bhebel sendirimengetahui bahwa dirinya harus mengikuti semua peraturan yang ada, tetapi Bhebel masih sering lupa dan tidak sadar bahwa dirinya adalah anggota redaksi di LPM Kentingan.
10
Sumber Informasi
        Dinda, Avita dan Ayuning mengikuti kelompok karang taruna di desa Jati. Akan tetapi, Avita baru saja ikut bergabung dalam karang taruna tersebut sehingga Avita belum banyak mengetahui tugasnya di kelompok karang taruna tersebut. Dengan hal ini, Dinda dan Ayuning yang sudah bergabung sejak lama di karang taruna itu, mereka berdua mengajari dan memberikan pengetahuan mengenai tugas dan apa yang akan dilakukan di karang taruna tersebut kepada Avita. Dengan begitu Avita menjadi tahu apa yang harus dia lakukan dan dia taati di kelompok karang taruna tersebut.



 


0 komentar:

Posting Komentar