Kelompok
Primer dan Kelompok Sekunder
A. Kelompok
sosial teratur
Di
dalam klasifikasi kelompok-kelompok sosial, perbedaan yang khas dan fundamental
adalah perbedaan antara kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antara
anggota-anggotanya rapat sekali di satu pihak dengan kelompok kelompok yang
lebih besar dari pihak lain. Sejalan dengan perbedaan tersebut. Charles Horton
Cooley mengemukakan perbedaan atara kelompok primer dengan kelompok sekunder.
1. Kelompok
primer ( Buku Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar)
·
Pengertian kelompok primer
Kelompok
primer (Primary group) adalah kelompok sosial pertama, tempat individu saling
mengenal, berinteraksi sosial, dan bekerja sama yang cukup erat. Kelompok
primer disebut juga face-to-face group, adalah kelompok social yang
anggota-anggotanya sering berhadapan muka antar yang satu dengan yang lain.
Peran
kelompok primer dalam kehidupan manusia sangat penting dan mendasar karena
dalam kelompok primer inilah individu pertama kali belajar mengenal diri dan
lingkungannya.
Melalui
kelompok primer seseorang berkembang dan dididik sebagai mahluk social. Pada
kelompok primer individu manusia mempelajari nilai-nilai dan norma-norma hidup
bersama.
·
Kondisi – kondisi fisik kelompok primer
(Menurut buku J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto yang berjudul Sosiologi teks
pengantar dan terapan edisi keempat)
1. Tidak
cukup hanya hubungan saling mengenal saja, akan tetapi yang terpenting adalah
bahwa anggota – anggotanya secara fisik harus saling berdekatan.
2. Jumlah
anggotanya harus kecil, agar supaya mereka dapat saling kenal dan saling
bertemu muka.
3. Hubungan
antara anggota-anggotanya agak permanen.
·
Sifat – sifat hubungan primer (Menurut
buku J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto yang berjudul Sosiologi teks pengantar
dan terapan edisi keempat)
1. Sifat
utama hubungan primer yaitu adanya kesamaan tujuan diantara para anggotanya yan
berarti bahwa masing – masing individu mempunyai keinginan dan sikap yang sama
dalam usahanya untuk mencapai tujuan, serta salah satu pihak harus rela
berkorban demi untuk kepentingan pihak lainnya.
2. Hubungan
primer ini harus bersifat sukarela, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan
tidak merasakan adanya penekanan-penekanan, melainkan semua anggota akan
merasakan adanya kebebasan.
3. Hubungan
primer bersifat inklusif, artinya
hubungan yang diadakan itu harus melekat pada kepribadian seseorang dan
tidak dapat digantikan oleh orang lain dan bagi mereka yang mengadakan hubungan
harus menyangkut segala kepribadiannya, misalnya perasaannya, sifat-sifatnya
dan sebagainya.
·
Ciri-ciri kelompok primer
1. Adanya
kedekatan fisik antaranggota.
2. Jumlah
anggota relatif kecil sehingga mudah saling mengenal.
3. Adanya
rasa solidaritas yang tinggi di antara anggotanya. Solidaritas ini dilandasi
oleh kesadaran akan saling ketergantungan dan memegang nilai-nilai yang sama.
4. Merasa
memiliki nasib yang sama dan sejarah perjalanan hidup yang sama.
5. Menjadi
tempat berlindung atau mencari kehangatan secara fisik dan emosional.
6. Adanya
hubungan yang didasarkan pada ikatan darah atau garis keturunan yang sama.
·
Contoh kelompok primer
1. Keluarga
Keluarga
memiliki fungsi afeksi bagi individu. Fungsi afeksi merupakan tempat
bernaungnya kasih sayang dan ketenangan. Anggota keluarga, seperti orang tua
atau saudara kandung biasanya menjadi aktor dalam menjalankan fungsi afeksi
ini. Individu seringkali kembali ke keluarga setelah di luar mengalami gejolak
jiwa.
Keluarga
merupakan unit sosial terkecil dan unik. Hubungan antar anggotanya didasarkan
pada ikatan darah. Umumnya, para anggota berada dalam teritori fisik yang dekat
atau satu atap. Kondisi ini menciptakan kedekatan yang sifatnya emosional dan
impersonal. Namun demikian, tidak semua individu memiliki keluarga sebagai
kelompok primernya. Banyak individu berlindung dan mencari kasih sayang di luar
keluarga, misalnya kepada teman atau sahabat. Misalnya, seseorang yang lebih
nyaman curhat pada temannya, akan lebih sering curhat pada temannya.
Lama-kelamaan, ia akan lebih dekat secara emosional kepada temannya ketimbang
keluarganya. Kondisi ini menunjukkan, teman bisa menjadi kelompok primernya
ketimbang keluarga.
2. Sahabat
Sahabat
di sini bisa diartikan sebagai teman dekat. Kita anggap seorang sahabat tidak
memiliki hubungan darah atau kekerabatan dengan kita tetapi sudah lama kita
mengenalnya. Lamanya waktu mengenal dan berteman menciptakan kesan emosional
yang dalam. Bahkan seringkali kita mendengar ungkapan bahwa sahabat tapi sudah
seperti keluarga, yang artinya, fungsi afeksi keluarga dijalankan oleh sahabat
kita.
Di
era modern seperti sekarang ini, lingkaran teman bisa berfungsi sebagaimana keluarga
dalam hal memberikan kenyamanan dan kasih sayang. Akibatnya, hubungan sosial
kita dengan keluarga lebih renggang ketimbang hubungan sosial kita dengan
sahabat. Pada kondisi ini, sahabat lumrah menjadi kelompok primer dalam
kehidupan kita.
3. Kerabat
Kerabat
mirip dengan keluarga namun dalam jaringan yang lebih luas. Kerabat lebih
didasarkan pada kesamaan nenek moyang. Misal, kita memiliki kerabat dari kakek
buyut yang sama. Kesamaan ini meningkatkan kedekatan emosional karena kita
tidak lagi menganggap orang yang menjadi kerabat sebagai orang asing, bahkan
menjadi orang yang sangat dekat dengan kita.
Kesadaran
bahwa kita berasal dari garis keturunan yang sama meningkatkan rasa solidaritas
untuk saling menolong. Beberapa kerabat yang bisa dijadikan contoh di sini,
misalnya; paman, bulek, paklek sepupu, keponakan, kakak ipar, adik ipar, dan
sebagainya. Ada irisan antara kerabat dan keluarga. Asumsi utama yang digunakan
di sini adalah kerabat meliputi keluarga besar, sedangkan keluarga hanyalah
keluarga inti.
2. Kelompok
sekunder
·
Pengertian kelompok sekunder ( Buku
Soerjono Soekanto berjudul Sosiologi suatu pengantar)
Kelompok
sekunder (secondary group) adalah kelompok social kedua, tempat individu
berhubungan social yang anggotanya cukup banyak sehingga interaksinya kurang
intensif dan kurang erat. Hubungan antar anggota dalam kelompok sekunder lebih
obyektif dan rasional, dan peran kelompok sekunder dalam kehidupan manusia
ialah untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama.
·
Kondisi dan sifat-sifat kelompok sekunder (Menurut buku J.Dwi Narwoko & Bagong
Suyanto yang berjudul Sosiologi teks pengantar dan terapan edisi keempat)
1. Jumlah
anggotanya banyak, sehingga anggotanya tidak saling mengenal
2. Hubungannya
renggang dimana anggotanya tidak perlu saling mengenal secara pribadi
3. Sifatnya
tidak permanen
4. Hubungannya
cenderung pada hubungan formal, karena sedikit sekali terdapat kontak diantara
para anggotanya dan baru terdapat kontak apabila ada kepentingan dan tujuan
tertentu saja.
·
Ciri-ciri kelompok sekunder
a. Kelompok
sekunder memiliki anggota yang banyak
b. Kelompok
ini terbentuk dari kesadaran diri dan kemauan para anggota
c. Mencapai
tujuan dengan bersama-sama
d. Kelompok
sekunder bersifat rasional dan formal.
e. Kelompok
sekunder terbentuk atas hubungan tidak langsung
f.
Kelompok sekunder lebih bersifat objektif
g. Kelompok
yang anggotanya kurang begitu akrab
·
Contoh kelompok sekunder
a. Koperasi
b. Ikatan
Sarjana Sosiologi Indonesia
c. Serikat
pekerja
d. Perseroan
Terbatas / PT
e. Persatuan
Guru Republik Indonesia ( PGRI )
f.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (
PSSI)
3. Perbedaan
kelompok primer dan sekunder (Hadi setiawan site, 17 Januari 2017)
No
|
Perbedaan
|
Bentuk Kelompok
|
|
Primer
|
Sekunder
|
||
1.
|
Jumlah anggota
|
Relatif kecil
|
Relatif besar
|
2.
|
Pola hubungan
|
Akrab, informal,
pribadi
|
Impersonal, formal
|
3.
|
Komunikasi
|
Dilakukan langsung
secara tatap muka
|
Sedikit sekali
komunikasi dengan tatap muka
|
4.
|
Sifat hubungan
|
Permananen , para
anggota berada bersama dalam waktu yang relative lama
|
Bersifat kontemporer,
kebersamaan para anggota dalam waktu yang relative singkat
|
5.
|
Keputusan kelompok
|
Lebih bersifat
tradisional
|
Lebih rasional dan
menekankan pada efisiensi kerja
|
Daftar Pustaka :
Soekantp, Soerjono.SOSIOLOGI
SUATU PENGANTAR.2007.PT.RajaGrafindo Persada:Jakarta.
Suyanto, Bagong &
Narwoko, J. Dwi. 2010. SOSIOLOGI Teks Pengantar dan Terapan Edisi Keempat.
Surabaya. Prenamedia group
Internet : Hadi setiawan
site, 17 Januari 2017
Media yang digunakan dalam materi ini adalah Mix and Match
NO
|
KONSEP
|
KASUS / GAMBAR
|
1.
|
Charles Horton
Cooley
|
Tokoh yang mengemukakan antara kelompok primer dan kelompok
sekunder terkait pengertian, ciri-ciri dan contoh.
|
2.
|
Kelompok Primer
|
|
3.
|
Kelompok Sekunder
|
|
4.
|
Sifat kelompok
sekunder
|
Hubungannya cenderung pada hubungan formal, karena sedikit
sekali terdapat kontak diantara para anggotanya dan baru terdapat kontak apabila
ada kepentingan dan tujuan tertentu saja.
|
5.
|
Contoh Primary
Group
|
|
6.
|
Contoh Secondary
Group
|
|
7.
|
Rasional
|
|
8.
|
Bersifat inklusif
|
Hubungan yang diadakan itu harus melekat pada kepribadian
seseorang dan tidak dapat digantikan oleh orang lain dan bagi mereka yang
mengadakan hubungan harus menyangkut segala kepribadiannya, misalnya
perasaannya, sifat-sifatnya dan sebagainya.
|
9.
|
Norma
|
|
10.
|
Interaksi
|
0 komentar:
Posting Komentar