Sosiologi Antropologi

Banner 468 x 60px

Selasa, 28 Mei 2019

Materi dan Media Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

0 komentar

Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

A.    Kelompok sosial teratur
Di dalam klasifikasi kelompok-kelompok sosial, perbedaan yang khas dan fundamental adalah perbedaan antara kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antara anggota-anggotanya rapat sekali di satu pihak dengan kelompok kelompok yang lebih besar dari pihak lain. Sejalan dengan perbedaan tersebut. Charles Horton Cooley mengemukakan perbedaan atara kelompok primer dengan kelompok sekunder.

1.      Kelompok primer ( Buku Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar)
·         Pengertian kelompok primer
Kelompok primer (Primary group) adalah kelompok sosial pertama, tempat individu saling mengenal, berinteraksi sosial, dan bekerja sama yang cukup erat. Kelompok primer disebut juga face-to-face group, adalah kelompok social yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka antar yang satu dengan yang lain.
Peran kelompok primer dalam kehidupan manusia sangat penting dan mendasar karena dalam kelompok primer inilah individu pertama kali belajar mengenal diri dan lingkungannya.
Melalui kelompok primer seseorang berkembang dan dididik sebagai mahluk social. Pada kelompok primer individu manusia mempelajari nilai-nilai dan norma-norma hidup bersama.

·         Kondisi – kondisi fisik kelompok primer (Menurut buku J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto yang berjudul Sosiologi teks pengantar dan terapan edisi keempat)
1.      Tidak cukup hanya hubungan saling mengenal saja, akan tetapi yang terpenting adalah bahwa anggota – anggotanya secara fisik harus saling berdekatan.
2.      Jumlah anggotanya harus kecil, agar supaya mereka dapat saling kenal dan saling bertemu muka.
3.      Hubungan antara anggota-anggotanya agak permanen.

·         Sifat – sifat hubungan primer (Menurut buku J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto yang berjudul Sosiologi teks pengantar dan terapan edisi keempat)
1.      Sifat utama hubungan primer yaitu adanya kesamaan tujuan diantara para anggotanya yan berarti bahwa masing – masing individu mempunyai keinginan dan sikap yang sama dalam usahanya untuk mencapai tujuan, serta salah satu pihak harus rela berkorban demi untuk kepentingan pihak lainnya.
2.      Hubungan primer ini harus bersifat sukarela, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan tidak merasakan adanya penekanan-penekanan, melainkan semua anggota akan merasakan adanya kebebasan.
3.      Hubungan primer bersifat inklusif, artinya  hubungan yang diadakan itu harus melekat pada kepribadian seseorang dan tidak dapat digantikan oleh orang lain dan bagi mereka yang mengadakan hubungan harus menyangkut segala kepribadiannya, misalnya perasaannya, sifat-sifatnya dan sebagainya.

·         Ciri-ciri kelompok primer
1.      Adanya kedekatan fisik antaranggota.
2.      Jumlah anggota relatif kecil sehingga mudah saling mengenal.
3.      Adanya rasa solidaritas yang tinggi di antara anggotanya. Solidaritas ini dilandasi oleh kesadaran akan saling ketergantungan dan memegang nilai-nilai yang sama.
4.      Merasa memiliki nasib yang sama dan sejarah perjalanan hidup yang sama.
5.      Menjadi tempat berlindung atau mencari kehangatan secara fisik dan emosional.
6.      Adanya hubungan yang didasarkan pada ikatan darah atau garis keturunan yang sama.

·         Contoh kelompok primer
1.      Keluarga
Keluarga memiliki fungsi afeksi bagi individu. Fungsi afeksi merupakan tempat bernaungnya kasih sayang dan ketenangan. Anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara kandung biasanya menjadi aktor dalam menjalankan fungsi afeksi ini. Individu seringkali kembali ke keluarga setelah di luar mengalami gejolak jiwa.
Keluarga merupakan unit sosial terkecil dan unik. Hubungan antar anggotanya didasarkan pada ikatan darah. Umumnya, para anggota berada dalam teritori fisik yang dekat atau satu atap. Kondisi ini menciptakan kedekatan yang sifatnya emosional dan impersonal. Namun demikian, tidak semua individu memiliki keluarga sebagai kelompok primernya. Banyak individu berlindung dan mencari kasih sayang di luar keluarga, misalnya kepada teman atau sahabat. Misalnya, seseorang yang lebih nyaman curhat pada temannya, akan lebih sering curhat pada temannya. Lama-kelamaan, ia akan lebih dekat secara emosional kepada temannya ketimbang keluarganya. Kondisi ini menunjukkan, teman bisa menjadi kelompok primernya ketimbang keluarga.

2.      Sahabat
Sahabat di sini bisa diartikan sebagai teman dekat. Kita anggap seorang sahabat tidak memiliki hubungan darah atau kekerabatan dengan kita tetapi sudah lama kita mengenalnya. Lamanya waktu mengenal dan berteman menciptakan kesan emosional yang dalam. Bahkan seringkali kita mendengar ungkapan bahwa sahabat tapi sudah seperti keluarga, yang artinya, fungsi afeksi keluarga dijalankan oleh sahabat kita.
Di era modern seperti sekarang ini, lingkaran teman bisa berfungsi sebagaimana keluarga dalam hal memberikan kenyamanan dan kasih sayang. Akibatnya, hubungan sosial kita dengan keluarga lebih renggang ketimbang hubungan sosial kita dengan sahabat. Pada kondisi ini, sahabat lumrah menjadi kelompok primer dalam kehidupan kita.

3.      Kerabat
Kerabat mirip dengan keluarga namun dalam jaringan yang lebih luas. Kerabat lebih didasarkan pada kesamaan nenek moyang. Misal, kita memiliki kerabat dari kakek buyut yang sama. Kesamaan ini meningkatkan kedekatan emosional karena kita tidak lagi menganggap orang yang menjadi kerabat sebagai orang asing, bahkan menjadi orang yang sangat dekat dengan kita.
Kesadaran bahwa kita berasal dari garis keturunan yang sama meningkatkan rasa solidaritas untuk saling menolong. Beberapa kerabat yang bisa dijadikan contoh di sini, misalnya; paman, bulek, paklek sepupu, keponakan, kakak ipar, adik ipar, dan sebagainya. Ada irisan antara kerabat dan keluarga. Asumsi utama yang digunakan di sini adalah kerabat meliputi keluarga besar, sedangkan keluarga hanyalah keluarga inti.


2.      Kelompok sekunder
·         Pengertian kelompok sekunder ( Buku Soerjono Soekanto berjudul Sosiologi suatu pengantar)
Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok social kedua, tempat individu berhubungan social yang anggotanya cukup banyak sehingga interaksinya kurang intensif dan kurang erat. Hubungan antar anggota dalam kelompok sekunder lebih obyektif dan rasional, dan peran kelompok sekunder dalam kehidupan manusia ialah untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama.

·         Kondisi dan sifat-sifat kelompok sekunder  (Menurut buku J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto yang berjudul Sosiologi teks pengantar dan terapan edisi keempat)
1.      Jumlah anggotanya banyak, sehingga anggotanya tidak saling mengenal
2.      Hubungannya renggang dimana anggotanya tidak perlu saling mengenal secara pribadi
3.      Sifatnya tidak permanen
4.      Hubungannya cenderung pada hubungan formal, karena sedikit sekali terdapat kontak diantara para anggotanya dan baru terdapat kontak apabila ada kepentingan dan tujuan tertentu saja.

·         Ciri-ciri kelompok sekunder
a.       Kelompok sekunder memiliki anggota yang banyak
b.      Kelompok ini terbentuk dari kesadaran diri dan kemauan para anggota
c.       Mencapai tujuan dengan bersama-sama
d.      Kelompok sekunder bersifat rasional dan formal.
e.       Kelompok sekunder terbentuk atas hubungan tidak langsung
f.        Kelompok sekunder lebih bersifat objektif
g.      Kelompok yang anggotanya kurang begitu akrab

·         Contoh kelompok sekunder
a.       Koperasi
b.      Ikatan Sarjana Sosiologi Indonesia
c.       Serikat pekerja
d.      Perseroan Terbatas / PT
e.       Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI )
f.        Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI)



3.      Perbedaan kelompok primer dan sekunder (Hadi setiawan site, 17 Januari 2017)
No
Perbedaan
Bentuk Kelompok


Primer
Sekunder
1.
Jumlah anggota
Relatif kecil
Relatif besar
2.
Pola hubungan
Akrab, informal, pribadi
Impersonal, formal
3.
Komunikasi
Dilakukan langsung secara tatap muka
Sedikit sekali komunikasi dengan tatap muka
4.
Sifat hubungan
Permananen , para anggota berada bersama dalam waktu yang relative lama
Bersifat kontemporer, kebersamaan para anggota dalam waktu yang relative singkat
5.
Keputusan kelompok
Lebih bersifat tradisional
Lebih rasional dan menekankan pada efisiensi kerja







Daftar Pustaka :
Soekantp, Soerjono.SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR.2007.PT.RajaGrafindo Persada:Jakarta.
Suyanto, Bagong & Narwoko, J. Dwi. 2010. SOSIOLOGI Teks Pengantar dan Terapan Edisi Keempat. Surabaya. Prenamedia group
Internet : Hadi setiawan site, 17 Januari 2017


Media yang digunakan dalam materi ini adalah Mix and Match



NO
KONSEP
KASUS / GAMBAR
1.
Charles Horton Cooley
Tokoh yang mengemukakan antara kelompok primer dan kelompok sekunder terkait pengertian, ciri-ciri dan contoh.
2.
Kelompok Primer

3.
Kelompok Sekunder

4.
Sifat kelompok sekunder
Hubungannya cenderung pada hubungan formal, karena sedikit sekali terdapat kontak diantara para anggotanya dan baru terdapat kontak apabila ada kepentingan dan tujuan tertentu saja.
5.
Contoh Primary Group
 
6.
Contoh Secondary Group



7.
Rasional




8.
Bersifat inklusif
Hubungan yang diadakan itu harus melekat pada kepribadian seseorang dan tidak dapat digantikan oleh orang lain dan bagi mereka yang mengadakan hubungan harus menyangkut segala kepribadiannya, misalnya perasaannya, sifat-sifatnya dan sebagainya.
9.
Norma



10.
Interaksi

 


0 komentar:

Posting Komentar