Sosiologi Antropologi

Banner 468 x 60px

Selasa, 28 Mei 2019

Materi Norma dan Sanksi

0 komentar

Norma dan Sanksi

A. NORMA
            Norma adalah suatu standar atau kode yang memandu perilaku masyarakat. Norma menajarkan kepada kita agar perilaku kita itu benar, layak, dan pantas.
            Berdasarkan tingkatan daya ikat yang memaksa individu untuk berbuat sesuai dengan nilai yeng berlaku, maka norma dapat dibedakan menjadi :
a.       Cara (Usage)
b.      Kebiasaan (Folkways)
c.       Tata Kelakuan (Mores)
d.      Adat Istiadat (Customs)
Macam macam norma dan sanksi bagi pelanggranya :
1.       Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Contoh-contoh norma susila  antara lain: Jangan mencuri barang milik orang lain. Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar norma tersebut dan sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.
2.      Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat. Contoh-contoh norma kesopanan ,Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya. Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.
3.      Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang isinya berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Contoh-contoh norma agama, Tidak boleh membunuh sesama manusia. Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat nanti, yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
4.      Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per­gaulan hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber­masyarakat.
Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun denda maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau perbuatan, dan sanksi tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang berwenang.
B. SANKSI
            Sanksi adalah suatu rangsangan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan (Soekanto, 1993:446).
            Begitupun hal yang serupa dikemukakan K. Daniel O. Leari dan Susan G. O. Leray dalam Class Room Management : The Sucssesfull Use Of Behavior Modification, mengemukakan bahwa sanski merupakan upaya dengan suatu konsekuensi yang diduga dapat mengurangi atau menurunkan kemungkinan untuk melakukan perbuatan melanggar untuk masa yang akan datang.
            Sebagai bentuk usaha untuk menciptakan tata tertib sosial, terdapat tiga sanksi yang perlu kita ketahui diantaranya , yaitu:
a.       Sanksi Ekonomi, merupakan beban yang berlaku untuk para pelanggar berupa sanksi pengurangan benda dalam bentuk penyitaan barang, membayar denda, atau membayar ganti rugi dan sebagainya
b.      Sanksi Psikologis, merupakan beban yang berlaku untuk para pelanggar dalam bentuk sanksi penderitan yang mengenai keadaan jiwa, seperti dipermalukan di depan umum, penarikan jabatan kepangkatan di suatu upacara.
c.       Sanksi Fisik, merupakan beban yang berlaku bagi para pelanggar dalam bentuk sanksi yang menyebabkan penderitaan fisik, misalnya seperti di penjara, di pukul, di ikat, tidak diberi makan, atau dihukum mati.
C. INTERAKSI SOSIAL
            Interaksi Sosial adalah proses sosial yang menyangkut hubungan timbal balik antarpribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok (Popenoe, 1983:104, Soekanto, 1993:247)
Faktor pendorong interaksi sosial
1.      Imitasi
Pengertian imitasi adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model. Singkatnya, definisi imitasi adalah tindakan meniru perbuatan atau perilaku orang lain. Tindakan imitasi ini terjadi apabila seorang individu pernah melihat atau mendengar orang yang ada disekelilingnya.
2.      Identifikasi
Pengertian identifikasi adalah proses untuk melakukan perincian kesamaan identik dengan seseorang yang menginspirasinya. Definisi identifikasi agak berbeda dengan imitasi karena imitasi hanya bersifat sementara atau sesaat. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dibandingkan imitasi karena dalam proses identifikasi, kepribadian seseorang bisa terbentuk.
3.      Sugesti
Pengertian sugesti adalah suatu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. Definisi sugesti biasanya dilakukan dilakukan oleh orang yang berwibawa atau bersifat otoriter, misalnya ketika seorang pemimpin sedang memberi orasi dan mempengaruhi pendengarnya.
4.      Motivasi
Pengertian motivasi adalah dorongan yang muncul atau dimunculkan dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah interaksi. Definisi motivasi mirip dengan sugesti, hanya saja dorongan motivasi dilakukan secara rasional dan sadar, tidak seperti sugesti yang membuat seseorang melakukan sesuatu tanpa berpikir rasional dan kritis.
5.      Simpati
Proses terjadinya interaksi sosial juga dipengaruhi oleh simpati. Pengertian simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut. Melalui proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan atau dirasakan oleh orang lain tersebut.
6.      Empati
Faktor terjadinya interaksi sosial berikutnya adalah empati. Pengertian empati adalah perasaan mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Definisi empati mirip dengan simpati, akan tetapi empati tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja namun juga disertai dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens dan mendalam.



SUMBER MATERI :
      Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta. Sinar Grafik Offset.
      Setiadi, M. Elly, Kolip, Usman. Pengantar Sosiologi. Jakarta. Prenamedia Group. 


Media yang digunakan untuk materi ini adalah PPT

 

 


 

 

 



 

0 komentar:

Posting Komentar