HEDONISME
A.
PENGERTIAN
HEDONISME
Menurut Wikipedia,
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari
perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Hedonisme merupakan ajaran atau
pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan
manusia.
Pengertian Hedonisme Menurut Para Ahli ( Oleh
dosensosiologi.com, 17 september 2018)
1. Frans
Magnis Suseno
Definisi
hedonisme menurut Frans, adalah pandangan hidup yang menganggap individu akan
menjadi atau merasa bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin serta
sebisa mungkin menghindari atau menekan perasaan-perasaan yang menyakitkan.
2. Sarwono
Selanjutnya,
Bagi Sarwono, arti hedonisme ialah konsep diri, di mana gaya hidup seseorang
dilakukan sesuai dengan gambaran yang ada dipikirannya.
3. Burhanuddin
Definisi
hedonisme merupakan sesuatu yang dianggap baik, yakni yang mendatangkan
kesenangan. Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan,
penderitaan, dan tidak menyenangkan adalah sesuatu yang dinilai tidak baik.
4.
Collins Gem
Dalam pandangan Gem, istilah hedonisme ini
merupakan suatu doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling
penting dalam hidup. Oleh karena itu,
paham ini dianut oleh orang-orang
yang mencari kesenangan dalam hidup semata.
B.
2
TIPE HEDONISME MENURUT EPIHURUS (EGOISTIK DAN UNIVERSAL)
1. Hedonisme
Egoistis
Hedonisme
yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan semaksimal mungkin. Kesenangan yang
dimaksud ialah dapat dinikmati dengan waktu yang lama dan mendalam.
Contohnya:
makan-makanan yang enak-enak, jumlah dan jenisnya banyak, disediakan waktu yang
cukup lama untuk menikmati semuanya, seperti pada perjamuan makan ala Romawi.
Bila perut sudah penuh, maka disediakan sebuah alat untuk menggitit
kerongkongan, dengan demikian isi perut dapat dimuntahkan keluar, kemudian
dapat diisi kembali jenis makanan yang lain, sampai puas.
2. Hedonisme
Universal
Suatu
aliran hedonisme yang mirip dengan ulitarisanisme kesenangan maksimal bagi
semua, bagi banyak orang.
Contohnya:
bila berdansa, haruslah berdansa bersama-sama, waktunya semalam suntuk, tidak
boleh ada seorang pun yang absen, ataupun kesenangan-kesenangan lainnya yang
dapat dinikmati bersama oleh semua orang.
C.
CIRI-CIRI
HEDONISME MENURUT CICERNO
1. Memiliki
pandangan gaya instan, melihat sesuatu perolehan harta dari hasil akhir bukan
proses untuk membuat hasil akhir. Hal ini membawa ke arah sikap selanjutnya
yaitu, melakukan rasionalisasi atau pembenaran dalam memenuhi kesenangan
tersebut.
2. Menjadi
pengejar modernitas fisik. Orang tersebut berpandangan bahwa memiliki barang-
barang berteknologi tinggi adalah kebanggaan.
3. Memiliki
relativitas kenikmatan di atas rata-rata yang tinggi. Relativitas ini berarti
sesuatu yang bagi masyarakat umum sudah masuk ke tataran kenikmatan atau dapat
disebut enak, namun baginya itu tidak enak.
4. Memenuhi
banyak keinginan- keinginan spontan yang muncul. Dalam penjabaran benteng
penahan kesenangan yang sangat sedikit sehingga ketika orang menginginkan
sesuatu harus segera dipenuhi.
5. Ketika
mendapat masalah yang dia anggap berat muncul anggapan bahwa dunia begitu
membencinya.
6. Berapa
uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit dengan skala uang yang
dimiliki berada di hidup orang menengah dan tidak ada musibah selama memegang
uang tersebut. Untuk masalah makanan saja begitu kompleks dan jenisnya banyak
belum termasuk pakaian, rumah, barang-barang mewah, dsb.
D.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI HEDONISME (Dalam makalah BAB II
Tinjauan pustaka oleh DH Putri 2017)
Kotler (2000) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal):
a. Faktor
internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri,
motif, dengan penjelasannya sebagai berikut:
1) Sikap.
Sikap
berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan
mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
2) Pengalaman
dan pengamatan.
Pengalaman
dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat
diperoleh dari semua tindakannya di masa lalu dan dapat dipelajari, melalui
belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial
akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
3) Kepribadian.
Kepribadian
adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap individu. Beberapa jenis kepribadian dapat
menentukan bagaimana individu bertindak terhadap lingkungan sekitarnya.
Contohnya ketika seseorang yang cenderung berkepribadian ekstrovert maka
individu tersebut lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya serta
lebih terbuka dengan lingkungan sekitar.
4) Konsep
diri.
Faktor
lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah
menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara
konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya
akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari
pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang
menjadi awal perilaku.
5) Motif.
Perilaku
individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan
terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang
terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang
cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
6) Persepsi.
Persepsi
adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
b. Adapun
faktor eksternal sebagai berikut:
1) Kelompok
referensi.
Kelompok
referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh
langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya, saling berinteraksi,
saling mengikuti dan menyesuaikan diri. Sedangkan kelompok yang memberi
pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota
didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan
individu untuk mengikuti dan menyesuaikan diri, perilaku dan gaya hidup
tertentu. Beberapa contoh kelompok referensi adalah kelompok minat dan bakat,
kelompok teman sebaya, kelompok diskusi, kelompok pekerjaan, dsb.
2) Keluarga.
Keluarga
memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku
individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang
secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
3) Kelas
sosial.
Kelas
sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota
dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada
dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu
kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam
lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial
ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh
karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila
individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia
menjalankan suatu peranan.
4) Kebudayaan.
Kebudayaan
meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Daftar pustaka
1.
Wikipedia.com
2.
Dosensosiologi.com/pengertian-hedonisme/
Diakses
tanggal 26 mei 2019
Diakses
tanggal 26 mei 2019
4. eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1248/2/BAB%202.pdf
Bab II Tinjauan Pustaka – Gaya hidup
hedonism oleh DH Putri 2017
Diakses tanggal 26 mei 2019
Media yang digunakan dalam materi ini adalah Blogspot. Kawanvidanila.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar