Sosiologi Antropologi

Banner 468 x 60px

Selasa, 28 Mei 2019

Materi dan Media Penulisan Laporan Penelitian

0 komentar

Penulisan Laporan Penelitian

A.   Syarat-syarat Penulisan Laporan Penelitian

      Agar laporan yang dibuat dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti maka laporan tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a.      Laporan harus benar
Isi laporan mungkin berbeda-beda, akan tetapi isi laporan harus dapat dimengerti oleh si penerima. Di samping itu laporan harus dapat memenuhi keinginan yang memintanya. Agar laporan dapat memenuhi fungsinya maka laporan harus memuat informasi yang benar dan objektif. Hal ini berarti bahwa informasi yang dituangkan dalam laporan harus yang berhubungan dengan masalah yang akan dikemukakan. Kebenaran dari informasi tersebut sangat penting karena hal tersebut sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan. Bila informasi dalam laporan tersebut tidak benar maka keputusan yang diambil pun akan salah.
Bahan yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan mungkin banyak sekali. Untuk itu diperlukan kemampuan serta ketelitian pembuat laporan dalam menentukan bahan mana yang akan dimasukkan untuk bahan penyusunan laporan. Kalau banyak laporan yang kurang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dilaporkan justru akan mengaburkan persoalan yang sedang dilaporkan. Akibatnya laporan menjadi tidak jelas.
Di samping itu, dalam penyusunan laporan pembuat laporan harus menempatkan dirinya sebagai pembaca atau penerima laporan, serta menggunakan pandangan sebagai pembaca. Maksudnya agar ia sendiri benar-benar mengerti materi, maupun susunan kalimat, serta istilah-istilah yang digunakan dalam laporan tersebut. Kalau pembuat laporan itu sendiri tidak dapat memahami apa yang ditulisnya, tentunya orang lain akan lebih sulit untuk memahaminya. Dalam laporan hendaknya digunakan istilah-istilah yang umum dan sederhana tetapi jelas maksudnya. Penggunaan kalimat hendaknya jangan terlalu panjang. Hal ini sangat perlu diperhatikan untuk menjamin fungsi daripada laporan tersebut.
b.     Laporan harus langsung pada sasaran
Perlu disadari bahwa pimpinan mempunyai waktu yang sangat terbatas. Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki, hendaknya kita harus mengusahakan agar laporan yang kita buat tidak terlalu panjang sehingga tidak terlalu menyita waktu pimpinan. Hindari penggunaan kata-kata kiasan yang hanya sekadar untuk memberi kesan bahwa laporan tersebut tebal. Sebaliknya, laporan harus diusahakan singkat, tepat, padat, dan jelas serta langsung mengenai persoalannya.
c.      Laporan harus lengkap
Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan oleh kemampuan penyusun dalam mengorganisir data yang mencakup semua segi masalah yang dilaporkan. Penyajian dalam bentuk uraian akan lebih lengkap kalau ditunjang dengan supporting data (data penunjang) misalnya, data statistik, grafik, skema, dan sebagainya.
d.     Laporan harus tegas dan konsisten
Laporan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah atau persoalan baru. Ini berarti bahwa uraian yang dikemukakan harus tegas dan konsisten antara bagian laporan yang satu dengan bagian yang lainnya. Keterangan yang dilaporkan harus tetap, artinya si pelapor harus konsekuen atas keterangan yang dikemukakannya dalam keadaan dan situasi apapun.
e.      Laporan harus tepat pada waktunya
Agar pimpinan dapat menentukan kebijaksanaan selanjutnya dan dapat menyelesaikan masalah dengan benar maka ketepatan waktu penyampaian laporan harus benar-benar diperhatikan.
Laporan harus diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan kepada pimpinan. Tidak tepatnya waktu penyampaian suatu laporan berarti tindakan korektif yang harus diambil ataupun follow up-nya akan mengalami keterlambatan. Hal ini akan mengakibatkan hal yang negatif pada organisasi.
f.       Laporan harus tepat penerimaannya
Laporan pada dasarnya mengandung pengertian komunikasi timbal balik antara yang memberi laporan dengan penerima laporan atau antara atasan dan bawahan. Di satu pihak atasan ingin mengetahui sampai di mana pelaksanaan tugas yang telah diberikannya, dan di lain pihak bawahan ingin mengetahui atau mendapatkan respons dari atasan atas laporannya serta bagaimana follow up dari laporan tersebut. Oleh karena itu, laporan harus benar-benar sampai kepada yang memintanya. Laporan yang tidak sampai kepada sasarannya dan sampai kepada orang yang tidak berhak membacanya, akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, misalnya terjadi kebocoran rahasia, laporan bagi yang memintanya sudah tidak ada nilainya lagi, dan penilaian negatif oleh atasan terhadap bawahan bersangkutan.

B.    JENIS LAPORAN
1. Laporan Berdasarkan Klasifikasi
Jenis-jenis laporan berkaitan dengan klasifikasi laporan yaitu:
a.      Menurut formalitasnya
Menurut formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau bersifat informal. Pada umumnya, semua laporan dapat dikelompokkan ke dalam laporan formal dan laporan informal. Laporan formal biasanya sangat menekankan objektivitas, organisasi pelaporan harus dibuat sesuai aturan tertentu, data dan fakta yang ditampilkan harus lengkap dan jelas. Analisisnya harus mendalam dan penulisannya menghindari penggunaan ungkapan-ungkapan yang bersifat personal. Sedangkan laporan informal biasanya hanya singkat dan menggunakan bahasa yang tidak baku. Contohnya laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam bentuk cetakan, bisa kita kelompokkan dalam sebuah bentuk laporan informal.
b.     Panjang dan pendeknya laporan
Ada laporan yang hanya ditulis dalam selembar kertas, misalnya memo intern. Tapi ada juga sebuah laporan ditulis dalam 30 halaman, misalnya laporan penelitian. Panjang-pendeknya laporan berkaitan erat dengan formal dan tidak formalnya laporan. Untuk laporan yang informal, cukup ditulis dalam selembar kertas. Sedangkan untuk laporan yang formal paling tidak ditulis dalam 30 lembar kertas.
2. Laporan Berdasarkan Karakteristik
Berikutnya kita dapat melihat karakteristik laporan berdasarkan isi pesan yang dituliskan yaitu:
a.      Menurut fungsinya
Menurut fungsinya, suatu laporan dapat dibedakan apakah untuk memberikan informasi atau untuk analitis. Laporan informasional adalah laporan yang memberikan informasi secara objektif mengenai salah satu bagian/unit dalam organisasi yang disampaikan kepada bagian/unit lain dalam organisasi yang sama. Sedangkan laporan analitis adalah laporan yang menyajikan data untuk membantu memecahkan persoalan. Contoh laporan informasional adalah laporan tahunan, neraca keuangan bulanan, laporan jumlah buku yang dibeli, dan statistik pengunjung perpustakaan per tahunnya. Sedangkan laporan analitis misalnya berupa laporan hasil penelitian tentang “Kajian Perpustakaan Digital dalam Rangka Mewujudkan Perpustakaan Digital di Perpustakaan Universitas Terbuka”.
b.     Laporan vertikal atau lateral
Laporan vertikal dan laporan lateral, sangat berkaitan dengan ke mana dan kepada siapa laporan tersebut akan disampaikan. Sudah kita ketahui bersama biasanya laporan berjalan dari bawah ke atas, bersifat vertikal karena disampaikan kepada atasan. Fungsi laporan vertikal ini adalah untuk menjalankan salah satu fungsi manajemen yaitu kontrol. Sedangkan laporan lateral, disampaikan kepada unit kerja atau bagian yang berbeda tetapi levelnya sama. Misalnya laporan pembelian buku oleh perpustakaan kepada bagian keuangan pusat. Fungsi laporan lateral ini adalah agar manajemen dapat menjalankan koordinasi antarbagian/unit dalam organisasi.
c.      Laporan eksternal atau internal
Laporan internal, disampaikan kepada publik yang berada di dalam lingkungan organisasi bersangkutan. Misalnya laporan keuangan tahunan atau laporan pembelian buku di perpustakaan. Sedangkan laporan eksternal disampaikan kepada pihak luar organisasi. Misalnya koleksi perpustakaan yang baru ditawarkan, kebijakan-kebijakan peminjaman buku yang baru, sistem peminjaman, jam buka perpustakaan.
d.     Menurut keasliannya
Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela, apakah publik atau swasta. Laporan otoritas dibuat atas permintaan pihak lain, sedangkan laporan sukarela, dibuat atas dasar keinginan sendiri. Sementara itu, laporan swasta adalah laporan yang dibuat perusahaan-perusahaan swasta dan laporan publik dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah.
e.      Menurut frekuensinya
Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah laporan tersebut dibuat secara berkala atau khusus. Laporan berkala, dibuat mengikuti jadwal tertentu yang sudah ditetapkan. Misalnya laporan statistik pengunjung perpustakaan harian, mingguan, bulanan atau per semester, dan trimester. Sedangkan laporan khusus dibuat karena situasi atau kejadian yang unik. Misalnya ketika sebuah perusahaan mengalami krisis ekonomi.
f.       Menurut kegiatan proyek
Dalam sebuah proyek, terdapat tiga buah laporan yang harus dibuat yaitu, laporan pendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
g.     Menurut subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan sumber laporan. Misalnya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan kredit, laporan pembelian, laporan personalia.
h.     Menurut pelaksanaan pertemuan
Menurut pelaksanaan pertemuan, laporan dapat dibedakan dalam agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung. Agenda ini mencakup jadwal pelaksanaan, topik yang akan dibahas. Resolusi adalah laporan singkat berupa hasil pertemuan, sedangkan notulen adalah laporan lengkap selama pertemuan berlangsung.



Sumber materi :
 Modul 1
Pengertian, Tujuan, Jenis, dan
Bentuk Laporan
Dra. Ida Royandiah, M.Si. 


Media yang digunakan dalam materi ini adalah TTS










Across

1.     Menurut frekuensinya laporan yang dibuat karena situasi atau kejadian yang unik adalah laporan
3.     Contoh laporan informal
6.     Agar laporan dapat memenuhi fungsinya maka laporan harus memuat informasi yang obyektif dan
9.     Syarat laporan agar tidak terlalu panjang dan menyita waktu adalah laporan harus langsung tepat pada
11.   Laporan menurut frekuensinya yang dibuat mengikuti jadwal tertentu disebut laporan
13.   Laporan yang disampaikan kepada publik yang berada dalam lingkungan organisasi bersangkutan disebut laporan
16.   Laporan yang singkat dan menggunakan bahasa yang tidak baku disebut laporan
17.   Laporan lengkap selama pertemuan disebut
18.   Laporan yang disampaikan kepada unit kerja atau bagian yang berada tetapi levelnya sama, fungsinya untuk koordinasi antara bagian atau unit dalam organisasi disebut laporan
19.   Laporan yang menyajikan data untuk memecahkan persoalan disebut laporan

Down

1.     Laporan harus konsekuensi dengan keterangan yang dikemukakannya dalam keadaan dan situasi apapun merupakan syarat laporan harus tegas dan
2.     Dalam laporan hendaknya menggunakan istilah-istilah yang sederhana dan
4.     Laporan yang dibuat oleh lembaga pemerintahan disebut laporan
5.     Laporan tahunan dan neraca keuangan bulanan merupakan contoh laopran
7.     Laporan yang disampaikan kepaa pihak luar organisasi disebut laporan
8.     Laporan yang sifatnya dari bawahan ke atasan berfungsi untuk kontrol disebut laporan
10.   Laporan singkat berupa hasil pertemuan disebut laporan
12.   Laporan yang menekankan obyektivitas, sesuai aturan, data dan fakta yang ditampilkan harus lengkap dan jelas disebut laporan
14.   Suatu laporan atau dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung disebut
15.   Laporan menurut keasliannya yang dibuat atas permintaan pihak lain disebut laporan



0 komentar:

Posting Komentar